MENYANYIKANLAGU TRADISIONAL. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah; Setiap suku yang ada di Indonesia meiliki lagu-lagu daerah. Lagu-lagu daerah ini menggunakan bahasa daerah setempat. Lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan karawitan.
TEKNIK DAN GAYA BERNYANYI LAGU DAERAH “Yuk kita lestarikan budaya dengan menyanyikan lagu ”daerah NusantaraMenyanyi merupakan aktivitas manusia yang dapat mengungkapkan perasaan melalui nada dan irama serta kata-kata. Menyanyi juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan antara lain, yaitu 1. Mengatasi masalah 3. Mencegah 5. Mencegah 7. Menjaga kinerja demensia atau kecemasan penuaan dini sistem menurunnya 4. Meningkatkan 6. Meningkatkan pernapasan kemampuan otak system kekebalan kemampuan 8. Memperlancar 2. Melawan Stress, tubuh sirkulasi darah membuat lebih santai, tenang, nyaman, dan . kondisi lebih baikBernyanyi membutuhkan teknik dan gaya yang tepat, supaya makna atau pesan lagu bisa sampai kepada pendengar. Tidak terkecuali lagu daerah, teknik yang diperlukan tidak berbeda jauh dengan teknik menyanyi pada umumnya. Namun, untuk gaya menyanyinya, lagu daerah memiliki karakteristiknya BERNYANYI Pengucapan kata-kata Tinggi rendahnya nada yang jelas dan dapat yang harus dijangkau atau teknik vokal dimengerti oleh dengan tepat pendengar. adalah cara orang teknik pemenggalan Pengaturan napas yang kalimat tanpa manusia menghasilkan sangat diperlukan ketika menghilangkan makna suara yang baik, merdu bernyanyi, yang terbaik atau pesannya dan indah sesuai keinginan pencipta lagu. adalah pernapasan Penghayatan ketika Ada beberapa unsur diafragma membawakan sebuah lagu, yang diperlukan dalam olah vokal, yaitu usaha untuk memperindah Sikap tubuh yang baik pada pernapasan, artikulasi, suara dengan saat bernyanyi adalah cara intonasi, frasering, berdiri atau duduk dalam resonansi dan ekspresi menggunakan rongga- posisi yang benar rongga udara yang turut bergetar disekitar mulut dan tenggorokanDua gaya dalam Gaya unisono juga bisa diartikan bernyanyi lagu paduan suara yang hanya daerah yang menggunakan satu suara, sehingga sering digunakan terdengar lebih harmonis dan kompak. Gaya ini paling banyak digunakan ketika menyanyikan lagu daerah. Gaya lokal Artinya ketika bernyanyi lagu daerah, sifat estetis dan ekspresif khas daerahnya ditonjolkan dengan kuat, sehingga menjadi pembeda dengan lagu daerah lainnya. Tiap daerah memiliki gaya menyanyi masing-masing, karena berasal dari nilai kebudayaan di wilayah tersebut. Selain itu, penggunaan bahasa juga mempengaruhi gaya menyanyikannya. Contohnya gaya bernyanyi lagu daerah Jawa cenderung lebih kalem dibanding pembawaan lagu daerah Betawi3 Karakteristik Gaya Musikal Gaya lokal, menggunakan Gaya individual, Gaya periodikal, sifat-sifat lokal daerah baik karakteristik seorang tokoh karakteristik yang estetis maupun ekspresif pencipta lagu-lagu yang menghasuilkan gaya yang berbeda dengan membuat berbeda dengan musikal tertentu disetiap daerah lainnya. pencipta lagu lainnya. DIALEKTIKA Menurut KBBI arti kata Dialektika adalah Hal berbahasa dan bernalar dengan dialog sebagai cara untuk menyelidiki suatu masalah Dialek sendiri sering dihubungkan dengan seseorang atau kelompok juga dengan bahasa, terutama bahasa tutur dalam daerah. Dalam bahasa Indonesia adalah logat perlambangan dan pengkhususan dari bahasa indukBurung dara burung merpati Terbang cepat ya tuan tiada tara Bilalah kita ya tuan suka menyanyi Badanlah sehat ya tuan hati gembira Buah mangga enak rasanya Si manalagi ya tuan paling ternama Siapa saya ya tuan rajin bekerja Pasti menjadi menjadi warga bergunaPRAKTIK PEMBELAJARAN 0857-1563-8388 winindyatama Kristian Winindyatama
Rangkumanberlatih tehnik dan gaya menyanyi lagu daerah - 27042951 liharatmaja28 liharatmaja28 25.02.2020 Kimia Iklan fauzfa04pcfa2p fauzfa04pcfa2p Jawaban:Teknik : Teknik-teknik yang digunakan dalam penampilan musik vokal meliputi, Intonasi, artikulasi, pernafasan, dan frasering.
Menyanyikan Lagu Bab Tradisional11 Peta Kompetensi PembelajaranMenyanyi lagu tradisional dengan teknik dan gaya yang sesuai Gaya menyanyi Teknik menyanyi lagu tradisional lagu tradisional secara unisono secara unisono Menyanyi lagu Tradisional Setelah mempelajari Bab 11, siswa diharapkan mampu 1. Mengidentifikasi teknik dan gaya bernyanyi lagu tradisional. 2. Mengidentifikasi gaya bernyanyi lagu tradisional. 3. Membandingkan teknik dan gaya dalam bernyanyi lagu tradisional. 4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya dalam bernyanyi lagu tradisional. 5. Menunjukkan sikap disiplin dalam berlatih berlatih teknik dan gaya dalam bernyanyi lagu tradisional. 6. Menyanyikan lagu tradisional. 7. Mengomunikasikan keunikan dalam bernyanyi lagu tradisional tradisional. Seni Budaya 1 3 5246 Setiap suku memiliki lagu yang berbahasa ibu yaitu menggunakan bahasa daerah. Me nyanyikan lagu daerah biasanya diiringi dengan alat musik tradisional. Indonesia memiliki lagu dan alat musik tradisional yang mendapat pengaruh dari berbagai negara seperti India, China, Portugis, serta negara-negara lainnya. Perhatikan dan amati beberapa gambar di bawah ini! Sumber Kemdikbud, 2014 Setelah mengamati beberapa gambar atau melalui pengamatan pertunjukan musik, jawablah pertanyaan di bawah ini. 1. Jelaskan 2 ciri lagu daerah! 2. Jelaskan prinsip-prinsip menyanyikan lagu daerah! Untuk menjawab pertanyaan ini dapat mencari informasi dari berbagai sumber belajar seperti majalah, buku, internet, dan sumber belajar Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah Tahukah kamu bahwa setiap suku di Indonesia me- miliki la gu-lagu daerah. Lagu-lagu ini menggunakan bahasa dae rah se tempat. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi de ngan se pe rang kat alat musik daerah yang sering disebut de ngan kara witan. Is ti- lah karawitan untuk menunjuk pada se pe rangkat alat musik tradisional secara lengkap. Kebanyakan karya-karya seni musik karawitan yang di main kan dengan berbagai ansambel gamelan ataupun pertunjukan lain bia sa nya bersifat tradisional dan anonimus. Oleh karena itu, usia se buah komposisi karawitan sangat sulit untuk ditentukan. Se ring kali seorang pemain/seniman ahli karawitan menambah Sumber Kemdikbud, 2014 atau me ngu rangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga be berapa gaya. Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gam bang kro mong disebut liaw sangat lazim pa da pe ri ode tertentu dan wilayah yang tertentu. Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-per be daan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya se pan jang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang ber beda-beda. Ga ya mu sikal adalah ciri khas atau ka rakteristik mu si kal yang dihasilkan dari beberapa kondisi. 1. Gaya lokal, adalah karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi, disebut sebagai entitas lokal genius. 2. Gaya individual, adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu- lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya. 3. Gaya periodikal, adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu. Misalnya gaya dalam bentuk musikal, adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya pada berbagai karya musik Betawi. Musik Betawi diantaranya dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin, atau dalam kroncong tugu antara kroncong asli, langgam, dan stambul. Dalam karawitan Betawi gaya atau musical style dikenal dengan istilah Liaw. SMP/MTs Kelas VIII Pada pertunjukan lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh se o rang penyanyi. Penyanyi lagu daerah yang diiringi musik Tradisional di Jawa disebut dengan Sinden, demikian ju ga di Sunda dan juga Bali. Di daerah Sumatra Utara sering di sebut dengan Perkolong-kolong. Di Kalimantan dise but dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun de ngan di i ri ngi tabuhan gendang. Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang penyanyi yang diiringi dengan or kes trasi musik Menyanyi Secara Unisono Menyanyikan lagu-lagu daerah ada yang dilakukan se ca ra seorang diri tetapi ada juga yang dilakukan secara ber ke lom pok. Madihin misalnya yang menyanyikan pantun se o rang diri sekaligus sebagai pemusiknya. Sinden dapat di lakukan secara berkelompok tetapi dapat juga dilakukan se orang diri. Mereka menyanyi dalam satu suara atau sering di se but dengan menyanyi secara unisono. Menyanyi secara unisono membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak bagus. Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai de ngan kebutuhan. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upa cara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian, atau permainan. Ada juga lagu-lagu yang berisi nasihat atau san jungan terhadap makhluk sesama. Ibu-ibu di daerah masih se ring menyanyikan lagu nasihat saat menidurkan anaknya. De mi kian juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sam bil melakukan permainan. Hal ini membuktikan bahwa me nya nyi secara unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat. Setiap daerah tentu memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa daerah. Lagu-lagu ini meru pa kan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana mem ben tuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasihat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima. Seni BudayaC. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah SMP/MTs Kelas VIII Mak Inang Setelah kamu mengetahui tentang teknik dan gaya me- nyanyi lagu-lagu daerah nyanyikanlah lagu-lagu berikut ini! Seni Budaya Lir-ilir SMP/MTs Kelas VIII Jali-jaliD. Uji Kompetensi No Judul lagu Makna lagu Pencipta Tuliskan nama lagu, makna lagu, dan pencipta nya pada tabel berikut. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nyanyikanlah lagu di bawah ini dengan teknik dan gaya sesuai dengan asal daerahnya! Sinom Seni Budaya E. Rangkuman Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu-lagu dengan ba hasa daerah. Setiap daerah memiliki teknik dan gaya da lam menyanyikan lagu tersebut. Lagu-lagu daerah bia sanya memiliki nasehat dalam menjalani kehidupan. Ada juga lagu-lagu daerah yang bersifat dolanan. Lagu- lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak dan remaja. Mereka ber nyanyi sambil melakukan permainan tradisional. Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi tempat lagu tersebut harus dinyanyikan. F. Refleksi Kamu telah belajar menyanyi lagu daerah de ngan teknik dan gaya sesuai dengan daerah masing-masing. Tentu kamu dapat merasakan perbedaan me nya nyi dengan gaya daerah sesuai lagu itu berasal. Kita perlu memahami dan mempelajari budaya-budaya daerah lain selain budaya kita sendiri. Dengan mempelajari bahasa daerah lain melalui nyanyian kita dapat memahami makna dan arti lagu tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Sekarang tuliskan pengalaman kamu ketika bertemu atau berkunjung ke daerah lain yang memiliki budaya yang berbeda denganmu! SMP/MTs Kelas VIII1. Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester .... Waktu penilaian No. Pernyataan Saya berusaha menyanyikan lagu tradisonal di daerah saya dengan sungguh- 1 sungguh. o Ya o Tidak Saya berusaha menyanyikan lagu tradisional daerah lain dengan sung- 2 guh-sungguh. o Ya o Tidak Saya mengikuti pembelajaran menyanyikan lagu daerah dengan tang- 3 gung jawab. o Ya o Tidak Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat 4 pembelajaran menyanyikan lagu daerah. o Ya o Tidak menyanyikan lagu Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran 5 daerah. o Ya o Tidak Saya menghargai keunikan menyanyikan lagu daerah. 6 o Ya o Tidak Seni Budaya2. Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian ........ No. Pernyataan Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat menyanyikan 1 lagu daerah . o Ya o Tidak Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat 2 menyanyikan lagu daerah. o Ya o Tidak Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembela- 3 menyanyikan lagu daerah. jaran o Ya o Tidak menyanyikan lagu daerah. Berperan aktif dalam kelompok berlatih 4 o Ya o Tidak menyanyikan lagu daerah. Menyerahkan tugas tepat waktu tentang 5 o Ya o Tidak Menghargai keunikan ragam menyanyikan lagu daerah. 6 o Ya o Tidak Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. 7 o Ya o Tidak Generasi muda saat sekarang ini kurang tertarik mempelajari dan mau menjadi penyanyi lagu tradisional. Ini disebabkan menjadi penyanyi lagu tradisional tidak menjanjikan secara materi untuk masa depan. Di sisi lain, penyanyi lagu tradisional diperlukan agar kelestarian lagu tradisional tetap terjaga sepanjang masa. SMP/MTs Kelas VIII Latihan Bernyanyi Lagu Modern dengan Teknik yang Tepat Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan » Menyanyikan Lagu Daerah dalam Bentuk Vokal Grup » Perbedaan vokal grup dan Paduan Suara Sesuaikan gaya bernyanyi dengan makna lagu, suasana lagu dan iramanya (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 193). Menyanyi adalah salah satu aktivitas seni yang sering dilakukan oleh manusia. Melalui aktivitas bernyanyi, manusia dapat mengungkapkan perasaan melalui nada dan irama serta kata-kata. Ada yang menyanyi dilakukan secara unisono tetapi ada juga yang dilakukan dengan membentuk vokal grup. Jenis musik yang dilantunkan pun bermacam-macam, mulai dari lagu modern hingga lagu daerah yang hingga kini masih tetap bertahan. Ya, bernyanyi merupakan hal yang telah dilakukan manusia dari sejak dulu. Musik dan lagu adalah bagian dari masyarakat yang tidak pernah lepas dari kesehariannya. Hal itu dibuktikan dengan beragamnya lagu dan masuk daerah di Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu dan musik adat yang hingga kini masih dinyanyikan. Gaya dan teknik yang digunakan pun amat beragam. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari berbagai gaya, teknik, fungsi, dan berbagai konsep lainnya dari lagu daerah atau musik tradisi. Dimulai dari kedudukan dan fungsi musik dalam tradisi masyarakat Indonesia terlebih dahulu. Kedudukan dan Fungsi Musik dalam Tradisi Masyarakat Indonesia Lagu daerah memiliki kedudukan dan fungsi kuat pada tradisi masyarakat Indonesia. Salah satu wujudnya adalah melalui penampilan musik tradisi. Selain menjadi penampilan seni musik sebagai hiburan seni tunggal, penampilan musik tradisi di daerah juga sering menyatu juga dengan tradisi lain. Contohnya, musik tradisi sering menjadi musik iringan pertunjukan tari, terkadang juga digunakan sebagai pengiring dalam upacara-upacara adat, dan sering menjadi ilustrasi pergelaran seni teater tradisi pula. Oleh karena itu musik daerah pada umumnya memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat pendukungnya. Secara umum, dapat dikatakan bahwa musik daerah berfungsi sebagai media rekreatif/hiburan untuk menghilangkan sejenak segala kepenatan dan keletihan dalam aktivitas sosial budaya sehari-hari. Selain itu, menurut Tim Kemdibud 2017, hlm. 35 beberapa fungsi musik tradisi atau lagu daerah adalah sebagai berikut. 1. Sarana Upacara Adat Musik daerah bukanlah objek yang otonom atau berdiri sendiri. Musik daerah biasanya merupakan bagian dari kegiatan lain. Contohnya, di berbagai daerah di Indonesia bunyi-bunyian tertentu dianggap memiliki kekuatan yang dapat mendukung kegiatan magis. Itulah sebabnya, music di nusantara banyak terlibat dalam berbagai upacara adat. Sebagai contoh, upacara Merapu di Sumba menggunakan irama bunyi-bunyian untuk memanggil dan menggiring kepergian roh ke pantai merapu alam kubur. Begitu pula pada masyarakat suku Sunda menggunakan musik angklung pada waktu upacara Seren Taun panen padi. 2. Musik Pengiring Tari Irama musik dapat berpengaruh pada perasaan seseorang yang mendengarkannya untuk melakukan gerakan-gerakan indah dalam tari. Bahkan berbagai macam tari daerah yang kita kenal, pada dasarnya hanya dapat diiringi dengan musik daerah tersebut agar tampak serasi, meskipun masih tidak menutup kemungkinan masih dapat dikreasikan. Contoh karya tari diiringi musik daerah yaitu tari Kecak Bali, tari Pakarena Sulawesi, tari Mandalika Nusa Tenggara Barat, tari Ngaseuk Jawa Timur, tari Mengaup Jambi, dan tari Mansorandat Papua. 3. Media Bermain Lagu-lagu rakyat atau dikenal dengan istilah folksongs tumbuh subur di daerah pedesaan dan banyak digunakan sebagai media bermain anak-anak. Beberapa di antar kita tentunya akan masih menging berbagai permainan dengan lagu ketika kita duduk di bangku Sekolah Dasar. Banyak judul lagu sering dijadikan nama permainan anak-anak. Contoh lagu rakyat yang dijadikan permainan meliputi lagu Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan, Ambil-ambilan dari Jawa Barat, Tanduk Majeng dari Madura, Sang Bangau dan Pok Ame-Ame dari Betawi. 4. Media Penerangan Lagu-lagu ringan yang mudah diikuti dan diingat dalam iklan layanan masyarakat merupakan contoh fungsi musik sebagai media penerangan. Contoh lagu sebagai media penerangan misalnya dapat berisi informasi mengenai pelestarian lingkungan dan adat istiadat. Pada masyarakat modern, lagu sebagai media penerangan bisa berisi tentang pemilu, Keluarga Berencana dan ibu hamil, penyakit AIDS, atau informasi sekaligus penerangan pandemi, dsb. Selain dalam iklan layanan masyarakat, lagu-lagu yang bernapaskan agama juga dapat dikategorikan menjadi media penerangan, musik qasidah, terbangan, dan zipin dengan syair-syair lagu dari Al-qur’an. Teknik dan Gaya Bernyanyi dalam Musik Tradisi Salah satu hal yang paling menarik dari musik tradisi adalah bagaimana dengan berbagai keterbatasannya seorang penyanyi musik tradisi dapat menampilkan penampilan terbaiknya. Maksudnya, coba lihat bagaimana penyanyi musik tradisi berpakaian ketat bahkan memakai stagen, bernyanyi dengan posisi bersimpuh, tetapi suaranya terdengar merdu dan menarik. Sementara itu masyarakat dan suku bangsa asli Papua menari sekaligus bernyanyi dan bermain Tifa yaitu alat musik pukul dengan sumber bunyi membran alat musik gendang masyarakat Papua dalam kelompok. Stamina mereka tetap terjaga, karena kondisi fisik mereka sudah terlaltih sedari kecil. Selain itu, mereka juga banyak memakan ulat sagu yang kaya akan protein. Lalu bagaimana dengan teknik dan gaya bernyanyi mustik tradisi daerah lain? Apakah teknik bernyanyi musik tradisi di masyarakat Sunda, Jawa, dan Bali berbeda? Jawaban singkatnya, ya, berbeda. Musik vokal dalam musik tradisi di Indonesia memang sangat beragam. Sebagai contoh lainnya, pada masyarakat Sunda di wilayah Cianjur dikenal dengan sebutan mamaos atau mamaca. Mamaos adalah tembang yang telah lama dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada awalnya mamaos dinyanyikan kalangan kaum laki-laki. Namun, selanjutnya mamaos juga dinyanyikan oleh kaum perempuan. Banyak kalangan perempuan yang terkenal dalam menyanyikan mamaos, seperti Rd. Siti Sarah, Rd. Anah Ruhanah, Ibu Imong, Ibu O’oh, Ibu Resna, dan Nyi Mas Saodah. Pada akhirnya, setiap suku di Indonesia memiliki lagu-lagu daerah. Lagu-lagu ini menggunakan bahasa daerah setempat. Gaya bernyanyi lagu daerah juga berbeda-beda. Setiap lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan karawitan. Istilah karawitan untuk menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap. Jangankan perbedaan wilayah atau adat, komposisi karawitan saja dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda. Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi perbedaan teknik dan gaya bernyanyi dalam musik tradisi. 1. Gaya Lokal Gaya lokal adalah karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Contohnya adalah bagaimana para sinden di Jawa Barat memiliki gaya khas yang berbeda dengan gaya menyanyi di pulai lain di Indonesia. Pada isu globalisasi, gaya lokal juga disebut sebagai entitas local genius. 2. Gaya Individual Gaya individual adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya. Setiap pencipta lagu atau penyanyi akan memiliki gaya yang berbeda, bahkan meskipun di daerah yang sama. 3. Gaya Periodikal Gaya periodikal adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu. Misalnya gaya dalam bentuk musikal, adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya pada berbagai karya musik Betawi. Musik Betawi di antaranya dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin, atau dalam kroncong tugu antara kroncong asli, langgam, dan stambul. Dalam karawitan Betawi gaya atau musical style dikenal dengan istilah Liaw. Pertunjukan atau pagelaran lagu-lagu daerah tentunya akan dibawakan oleh seorang penyanyi. Penyanyi lagu daerah yang diiringi musik Tradisional di Jawa disebut dengan Sinden, demikian juga di Sunda dan juga Bali. Sementara itu, di daerah Sumatra Utara penyanyi lagu daerah sering disebut dengan Perkolong-kolong. Di Kalimantan disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang. Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang penyanyi yang diiringi dengan orkestrasi musik tradisional. Bernyanyi Lagu Daerah secara Unisono Banyak masyarakat dari beberapa suku di Indonesia yang hanya terbiasa bernyanyi dalam satu suara, yaitu sesuai dengan melodi pokoknya saja. Meskipun begitu, beberapa lagu daerah juga ada yang dilakukan secara berkelompok. Madihin misalnya yang menyanyikan pantun seorang diri sekaligus sebagai pemusiknya. Sinden dapat dilakukan secara berkelompok tetapi dapat juga dilakukan seorang diri. Menyanyi secara unisono membutuhkan kerja sama antara anggota kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan terdengar kurang harmonis dan tidak bagus. Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Terdapat lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian, atau permainan. Ada pula lagu-lagu yang berisi nasihat atau sanjungan terhadap makhluk sesama. Ibu-ibu di daerah masih sering menyanyikan lagu nasihat saat menidurkan anaknya. Demikian juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan permainan. Hal ini membuktikan bahwa menyanyi secara unisono baik secara perseorangan maupun berkelompok sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Berikut adalah beberapa lagu daerah yang dapat digunakan untuk berlatih secara unisiono maupun secara berkelompok. Referensi Tim Kemdikbud. 2017. Seni Budaya VIII. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. 1 Nyanyikanlah lagu daerah dengan gaya yang sesuai dengan budaya yang berkembang di daerah masing-masing 2. Tuliskan pendapatmu tentang musik daerah baik yang tradisi maupun pop daerah Mengenal budaya di setiap daerah tidak harus dengan ki ta ber kun jung ke daerah tersebut. Banyak yang kita pelaja ri dari se bu ah lagu daerah tersebut, kita
1Setelah mempelajari Bab 11, siswa diharapkan mampu 1. Mengidentifikasi teknik dan gaya bernyanyi lagu tradisional. 2. Mengidentifikasi gaya bernyanyi lagu tradisional. 3. Membandingkan teknik dan gaya dalam bernyanyi lagu tradisional. 4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya dalam bernyanyi lagu tradisional. 5. Menunjukkan sikap disiplin dalam berlatih berlatih teknik dan gaya dalam bernyanyi lagu tradisional. 6. Menyanyikan lagu tradisional. 7. Mengomunikasikan keunikan dalam bernyanyi lagu tradisional tradisional. 21 3 5 2 4 6 Setiap suku memiliki lagu yang berbahasa ibu yaitu menggunakan bahasa daerah. Me nyanyikan lagu daerah biasanya diiringi dengan alat musik tradisional. Indonesia memiliki lagu dan alat musik tradisional yang mendapat pengaruh dari berbagai negara seperti India, China, Portugis, serta negara-negara lainnya. Perhatikan dan amati beberapa gambar di bawah ini! Sumber Kemdikbud, 2014 Setelah mengamati beberapa gambar atau melalui pengamatan pertunjukan musik, jawablah pertanyaan di bawah ini. 1. Jelaskan 2 ciri lagu daerah! 2. Jelaskan prinsip-prinsip menyanyikan lagu daerah! 3 Tahukah kamu bahwa setiap suku di Indonesia me-miliki la gu-lagu daerah. Lagu-lagu ini menggunakan bahasa dae rah se tempat. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi de ngan se pe rang kat alat musik daerah yang sering disebut de ngan kara witan. Is ti-lah karawitan untuk menunjuk pada se pe rangkat alat musik tradisional secara lengkap. Kebanyakan karya-karya seni musik karawitan yang di main kan dengan berbagai ansambel gamelan ataupun pertunjukan lain bia sa nya bersifat tradisional dan anonimus. Oleh karena itu, usia se buah komposisi karawitan sangat sulit untuk ditentukan. Se ring kali seorang pemain/seniman ahli karawitan menambah atau me ngu rangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga be berapa gaya. Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gam bang kro mong disebut liaw sangat lazim pa da pe ri ode tertentu dan wilayah yang tertentu. Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-per be daan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya se pan jang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang ber beda-beda. Ga ya mu sikal adalah ciri khas atau ka rakteristik mu si kal yang dihasilkan dari beberapa kondisi. A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah Sumber Kemdikbud, 2014 1. Gaya lokal, adalah karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi, disebut sebagai entitas lokal genius. 2. Gaya individual, adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu-lagu lainnya. 4 Pada pertunjukan lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh se o rang penyanyi. Penyanyi lagu daerah yang diiringi musik Tradisional di Jawa disebut dengan Sinden, demikian ju ga di Sunda dan juga Bali. Di daerah Sumatra Utara sering di sebut dengan Perkolong-kolong. Di Kalimantan dise but dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun de ngan di i ri ngi tabuhan gendang. Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang penyanyi yang diiringi dengan or kes trasi musik tradisional. B. Menyanyi Secara Unisono Menyanyikan lagu-lagu daerah ada yang dilakukan se ca ra seorang diri tetapi ada juga yang dilakukan secara ber ke lom pok. Madihin misalnya yang menyanyikan pantun se o rang diri sekaligus sebagai pemusiknya. Sinden dapat di lakukan secara berkelompok tetapi dapat juga dilakukan se orang diri. Mereka menyanyi dalam satu suara atau sering di se but dengan menyanyi secara unisono. Menyanyi secara unisono membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak bagus. Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai de ngan kebutuhan. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upa cara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian, atau permainan. Ada juga lagu-lagu yang berisi nasihat atau san jungan terhadap makhluk sesama. Ibu-ibu di daerah masih se ring menyanyikan lagu nasihat saat menidurkan anaknya. De mi kian juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sam bil melakukan permainan. Hal ini membuktikan bahwa me nya nyi secara unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat. 5Mak Inang C. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah 678 D. Uji Kompetensi No Judul lagu Makna lagu Pencipta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tuliskan nama lagu, makna lagu, dan pencipta nya pada tabel berikut. Sinom 9F. Refleksi Kamu telah belajar menyanyi lagu daerah de ngan teknik dan gaya sesuai dengan daerah masing-masing. Tentu kamu dapat merasakan perbedaan me nya nyi dengan gaya daerah sesuai lagu itu berasal. Kita perlu memahami dan mempelajari budaya-budaya daerah lain selain budaya kita sendiri. Dengan mempelajari bahasa daerah lain melalui nyanyian kita dapat memahami makna dan arti lagu tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Sekarang tuliskan pengalaman kamu ketika bertemu atau berkunjung ke daerah lain yang memiliki budaya yang berbeda denganmu! E. Rangkuman Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu-lagu dengan ba hasa daerah. Setiap daerah memiliki teknik dan gaya da lam menyanyikan lagu tersebut. Lagu-lagu daerah bia sanya memiliki nasehat dalam menjalani kehidupan. Ada juga lagu-lagu daerah yang bersifat dolanan. Lagu-lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak dan remaja. Mereka ber nyanyi sambil melakukan permainan tradisional. 101. Penilaian Pribadi Saya berusaha menyanyikan lagu tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh. oYa oTidak 2 Saya berusaha menyanyikan lagu tradisional daerah lain dengan sung-guh-sungguh. oYa oTidak 3 Saya mengikuti pembelajaran menyanyikan lagu daerah dengan tang-gung jawab. oYa oTidak 4 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran menyanyikan lagu daerah. oYa oTidak 5 Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran menyanyikan lagu daerah. oYa oTidak 11 Generasi muda saat sekarang ini kurang tertarik mempelajari dan mau menjadi penyanyi lagu tradisional. Ini disebabkan menjadi penyanyi lagu tradisional tidak menjanjikan secara materi untuk masa depan. Di sisi lain, penyanyi lagu tradisional diperlukan agar kelestarian lagu tradisional tetap terjaga sepanjang masa. 2. Penilaian Antarteman 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat menyanyikan lagu daerah. oYa oTidak 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat menyanyikan lagu daerah. oYa oTidak 3 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembela-jaran menyanyikan lagu daerah. oYa oTidak 4 Berperan aktif dalam kelompok berlatih oYa o menyanyikan lagu daerah. Tidak 5 Menyerahkan tugas tepat waktu tentang menyanyikan lagu daerah. oYa oTidak 6 Menghargai keunikan ragam menyanyikan lagu daerah. oYa oTidak
Tehnikdan gaya bermain lagu daerah 3. Tentu kalian dapat merasakan perbedaan menyanyi dengan gaya daerah darimana lagu itu berasal. Materi yang akan dibahas ada 3 jenis yaitu. Gaya dan bernyanyi lagu daerah seni budaya smp kelas 8 halaman 32 s d 49 menyanyi merupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh manusia.
Menyanyikan Lagu Bab Tradisional11 Peta Kompetensi PembelajaranMenyanyi lagu tradisional dengan teknik dan gaya yang sesuai Gaya menyanyi Teknik menyanyi lagu tradisional lagu tradisional secara unisono secara unisono Menyanyi lagu Tradisional Setelah mempelajari Bab 11, siswa diharapkan mampu 1. Mengidentifikasi teknik dan gaya bernyanyi lagu tradisional. 2. Mengidentifikasi gaya bernyanyi lagu tradisional. 3. Membandingkan teknik dan gaya dalam bernyanyi lagu tradisional. 4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya dalam bernyanyi lagu tradisional. 5. Menunjukkan sikap disiplin dalam berlatih berlatih teknik dan gaya dalam bernyanyi lagu tradisional. 6. Menyanyikan lagu tradisional. 7. Mengomunikasikan keunikan dalam bernyanyi lagu tradisional tradisional. Seni Budaya 1 3 5246 Setiap suku memiliki lagu yang berbahasa ibu yaitu menggunakan bahasa daerah. Me nyanyikan lagu daerah biasanya diiringi dengan alat musik tradisional. Indonesia memiliki lagu dan alat musik tradisional yang mendapat pengaruh dari berbagai negara seperti India, China, Portugis, serta negara-negara lainnya. Perhatikan dan amati beberapa gambar di bawah ini! Sumber Kemdikbud, 2014 Setelah mengamati beberapa gambar atau melalui pengamatan pertunjukan musik, jawablah pertanyaan di bawah ini. 1. Jelaskan 2 ciri lagu daerah! 2. Jelaskan prinsip-prinsip menyanyikan lagu daerah! Untuk menjawab pertanyaan ini dapat mencari informasi dari berbagai sumber belajar seperti majalah, buku, internet, dan sumber belajar Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah Tahukah kamu bahwa setiap suku di Indonesia me- miliki la gu-lagu daerah. Lagu-lagu ini menggunakan bahasa dae rah se tempat. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi de ngan se pe rang kat alat musik daerah yang sering disebut de ngan kara witan. Is ti- lah karawitan untuk menunjuk pada se pe rangkat alat musik tradisional secara lengkap. Kebanyakan karya-karya seni musik karawitan yang di main kan dengan berbagai ansambel gamelan ataupun pertunjukan lain bia sa nya bersifat tradisional dan anonimus. Oleh karena itu, usia se buah komposisi karawitan sangat sulit untuk ditentukan. Se ring kali seorang pemain/seniman ahli karawitan menambah Sumber Kemdikbud, 2014 atau me ngu rangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga be berapa gaya. Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gam bang kro mong disebut liaw sangat lazim pa da pe ri ode tertentu dan wilayah yang tertentu. Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-per be daan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya se pan jang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang ber beda-beda. Ga ya mu sikal adalah ciri khas atau ka rakteristik mu si kal yang dihasilkan dari beberapa kondisi. 1. Gaya lokal, adalah karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi, disebut sebagai entitas lokal genius. 2. Gaya individual, adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu- lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya. 3. Gaya periodikal, adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu. Misalnya gaya dalam bentuk musikal, adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya pada berbagai karya musik Betawi. Musik Betawi diantaranya dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin, atau dalam kroncong tugu antara kroncong asli, langgam, dan stambul. Dalam karawitan Betawi gaya atau musical style dikenal dengan istilah Liaw. SMP/MTs Kelas VIII Pada pertunjukan lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh se o rang penyanyi. Penyanyi lagu daerah yang diiringi musik Tradisional di Jawa disebut dengan Sinden, demikian ju ga di Sunda dan juga Bali. Di daerah Sumatra Utara sering di sebut dengan Perkolong-kolong. Di Kalimantan dise but dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun de ngan di i ri ngi tabuhan gendang. Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang penyanyi yang diiringi dengan or kes trasi musik Menyanyi Secara Unisono Menyanyikan lagu-lagu daerah ada yang dilakukan se ca ra seorang diri tetapi ada juga yang dilakukan secara ber ke lom pok. Madihin misalnya yang menyanyikan pantun se o rang diri sekaligus sebagai pemusiknya. Sinden dapat di lakukan secara berkelompok tetapi dapat juga dilakukan se orang diri. Mereka menyanyi dalam satu suara atau sering di se but dengan menyanyi secara unisono. Menyanyi secara unisono membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak bagus. Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai de ngan kebutuhan. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upa cara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian, atau permainan. Ada juga lagu-lagu yang berisi nasihat atau san jungan terhadap makhluk sesama. Ibu-ibu di daerah masih se ring menyanyikan lagu nasihat saat menidurkan anaknya. De mi kian juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sam bil melakukan permainan. Hal ini membuktikan bahwa me nya nyi secara unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat. Setiap daerah tentu memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa daerah. Lagu-lagu ini meru pa kan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana mem ben tuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasihat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima. Seni BudayaC. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah SMP/MTs Kelas VIII Mak Inang Setelah kamu mengetahui tentang teknik dan gaya me- nyanyi lagu-lagu daerah nyanyikanlah lagu-lagu berikut ini! Seni Budaya Lir-ilir SMP/MTs Kelas VIII Jali-jaliD. Uji Kompetensi No Judul lagu Makna lagu Pencipta Tuliskan nama lagu, makna lagu, dan pencipta nya pada tabel berikut. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nyanyikanlah lagu di bawah ini dengan teknik dan gaya sesuai dengan asal daerahnya! Sinom Seni Budaya E. Rangkuman Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu-lagu dengan ba hasa daerah. Setiap daerah memiliki teknik dan gaya da lam menyanyikan lagu tersebut. Lagu-lagu daerah bia sanya memiliki nasehat dalam menjalani kehidupan. Ada juga lagu-lagu daerah yang bersifat dolanan. Lagu- lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak dan remaja. Mereka ber nyanyi sambil melakukan permainan tradisional. Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi tempat lagu tersebut harus dinyanyikan. F. Refleksi Kamu telah belajar menyanyi lagu daerah de ngan teknik dan gaya sesuai dengan daerah masing-masing. Tentu kamu dapat merasakan perbedaan me nya nyi dengan gaya daerah sesuai lagu itu berasal. Kita perlu memahami dan mempelajari budaya-budaya daerah lain selain budaya kita sendiri. Dengan mempelajari bahasa daerah lain melalui nyanyian kita dapat memahami makna dan arti lagu tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Sekarang tuliskan pengalaman kamu ketika bertemu atau berkunjung ke daerah lain yang memiliki budaya yang berbeda denganmu! SMP/MTs Kelas VIII1. Penilaian Pribadi Nama ……………………………… Kelas ……………………………… Semester …………………..………….. Waktu penilaian ……………………………… No. Pernyataan Saya berusaha menyanyikan lagu tradisonal di daerah saya dengan sungguh- 1 sungguh. o Ya o Tidak Saya berusaha menyanyikan lagu tradisional daerah lain dengan sung- 2 guh-sungguh. o Ya o Tidak Saya mengikuti pembelajaran menyanyikan lagu daerah dengan tang- 3 gung jawab. o Ya o Tidak Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat 4 pembelajaran menyanyikan lagu daerah. o Ya o Tidak menyanyikan lagu Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran 5 daerah. o Ya o Tidak Saya menghargai keunikan menyanyikan lagu daerah. 6 o Ya o Tidak Seni Budaya2. Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai ……………………… Nama penilai ……………………… Kelas ……………………… Semester ……………………… Waktu penilaian …………………........ No. Pernyataan Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat menyanyikan 1 lagu daerah . o Ya o Tidak Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat 2 menyanyikan lagu daerah. o Ya o Tidak Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembela- 3 menyanyikan lagu daerah. jaran o Ya o Tidak menyanyikan lagu daerah. Berperan aktif dalam kelompok berlatih 4 o Ya o Tidak menyanyikan lagu daerah. Menyerahkan tugas tepat waktu tentang 5 o Ya o Tidak Menghargai keunikan ragam menyanyikan lagu daerah. 6 o Ya o Tidak Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. 7 o Ya o Tidak Generasi muda saat sekarang ini kurang tertarik mempelajari dan mau menjadi penyanyi lagu tradisional. Ini disebabkan menjadi penyanyi lagu tradisional tidak menjanjikan secara materi untuk masa depan. Di sisi lain, penyanyi lagu tradisional diperlukan agar kelestarian lagu tradisional tetap terjaga sepanjang masa. SMP/MTs Kelas VIII AlatMusik Tradisional (Materi Seni Budaya SMP Kelas 8 - Halaman 148 s/d 155) A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah. Setiap suku di Indonesia memiliki lagu - lagu daerah. Lagu - lagu ini menggunakan bahasa daerah setempat. Lagu - lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat music daerah yang sering disebut dengan karawitan.
Kompetensi Dasar Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugrahTuhan Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin melalui aktifitas Menunjukan sikap bertanggungjawab, peduli, dan santun terhadap karya seni rupa dan Menunjukan sikap percaya diri. Motiva internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam berkarya Memahami teknik dan gaya lagu daerah dengan dua suara atau lebih secara Menyanyikan lagu-lagu daerah dengan dua suara atau lebih secara berkelompokRINGKASAN MATERIA. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu DaerahMenyanyi merupakan salah satu daya ekspresi manusia untuk mengungkapkan sesuatu’ yang dirasakan. Rasa kesedihan, kegembiraan, kekaguman, kegalauan, kelucuan, sindiran sosial dan apapun yang dirasakan dapat ditumpahkan dalam sebuah lagu dan kemudian dinyanyikan. Nyanyian seolah-olah menjadi curahan hati bagi para seniman, penyanyi maupun penikmat lagu. Indonesia adalah negara dengan beragam suku, ras dan budaya. Masing-masing suku, ras dan budaya memiliki lagu daerah yang daerah adalah lagu yang lahir dan berkembang pada budaya setempat atau daerah tertentu yang bersifat turun Lagu daerah diantaranya sederhana, kedaerahan, turun temurun, jarang diketahui penciptanya NN/No Name, menggunakan syair bahasa daerah dan memuat pesan untuk masyarakat setempat/daerahnya, dan diiringi dengan alat musik daerah. Lagu daerah yang terdapat di Nusantara ini mempunyai corak dan gaya yang sangat beragam. Seperti yang terdapat pada musik tradisi daerah, lagu daerah juga dibedakan dari tangga nada yang digunakan. Tangga nada yang digunakan dibedakan menjadi dua yaitu1 Tangga nada diatonis, terdiri dari tangga nada diatonis mayor dan diatonis minor2 Tangga nada pentatonis, terdiri pentatonis pelog dan slendroBudaya musik/lagu daerah yang menggunakan tangga nada diatonis dari daerah Sumatera seperti Minangkabau, Batak, Aceh, Jambi, Palembang. Selanjutnya daerah Sulawesi seperti Manado, Minahasa, Makasar, Kendari, dan sebagainya. Pada daerah Kalimantan dapat dibedakan menjadi dua yaitu terdapat daerah yang menggunakan tangga nada diatonis tapi juga terdapat beberapa yang menggunakan tangga nada pentatonis. Untuk pentatonis Pelog dan Slendro digunakan oleh lagu-lagu daerah yang berasal dari Jawa Barat atau Sunda, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur,dan Bali. Meskipun tangga nada yang digunakan memiliki kesamaan yaitu pentatonis namun karakter dan nuansa lagu yang diciptakan pada tiap-tiap daerah tersebut berbeda-beda. Lagu-lagu daerah yang beragam tersebut merupakan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Lagu daerah satu dengan yang memiliki ciri khas dan menjadi keunikan bagi daerah tersebut yang juga mencerminkan karakter masyarakat pada budaya daerah tersebutLagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah misalnya, daerah Jawa dan Bali diiringi dengan karawitan yang disebut dengan Gamelan Jawa dan Sunda atau Gambelan Bali. Istilah karawitan untuk menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap. Pada musik karawitan betawi terdapat cgaya dalam gambang kromong disebut Liaw sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah yang 1 Musik Tradisional Betawi “Gambang Kromong”Gambar 2. Musik Tradisional Jawa Tengah "Karawitan"Lagu daerah sangat akrab dengan ritme kehidupan masyarakatnya. Pada upacara-upacara atau ritual lagu daerah juga digunakan sebagai salah satu property atau kelengkapan upacara. Apabila lagu daerah tidak disajikan maka upacara tersebut dinyatakan belum sah. Misalnya, upacara peringatan 35 hari atau selapanan Jawa kelahiran bayi. Pada jaman dahulu selalu dilantunkan tembang-tembang macapat yang menceritakan tentang nasehat dan kebajikan menjadi seorang karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda. Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi. Gaya musikal terbagi menjadi 1. Gaya Lokal adalah karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu global disebut, ensitas lokal genius2. Gaya Individual adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya3. Gaya Periodikal adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musik lagu daerah yang diiringi musik tradisional di jawa, sunda dan juga bali disebut dengan sinden,sedangkan di sumatera utara disebut dengan Perkolong-kolong, Di Kalimantan disebut dengan Madihinmenyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang.B. Teknik Menyanyikan Lagu Daerah1. Menyanyi Lagu Daerah Secara UnisonoLagu-lagu daerah yang tersebar di seluruh Nusantara ternyata dapat dinyanyikan secara tunggal maupun kelompok. Pengertian tunggal ini tidak hanya semata-mata dinyanyikan secara sendirian, tetapi juga bermakna bahwa pada musik daerah memang secara sengaja menciptakan lagu-lagu yang khusus untuk dinyanyikan secara tunggal atau sendiri. Misal pada budaya Sunda, Jawa, JawaTimur, dan Bali. Keempat etnis tersebut mengenal jenis lagu daerah yang disiapkan untuk dinyanyikan secara mandiri yang disebut tembang Macapat’. Tentu saja lagu khusus untuk tunggal tidak hanya Macapat saja ,misalnya kalau di Jawa ada Sekar tengahan, SekarAgeng, Sindenan dan Tembang MacapatSelain dinyayikan secara tunggal atau perseorangan, lagu daerah sering juga dinyanyikan secara berkelompok. Pada budaya musik tradisi Jawa terdapat sajian lagu daerah secara berkelompok yang biasa disebut dengan istilah Panembromo. Panembromo disajikan bersama diiringi oleh karawitan Jawa yang dinyanyikan secara serempak. Kelompok dapat terdiri dari wanita saja, pria saja maupun campuran. Pada gaya tradisi daerah, sajian panembromo biasanya melagukan secara satu suara/unisono atau secara dua suara. Menyanyi secara Unisono seperti pada panembromo ataupun sindenan yang menyanyi bersama membutuhkan kerja sama, kekompakan, dan menyatu diantara semuanya, karena jika berdiri sendiri akan terlihat tidak bagus. Memegang teguh prinsip bernyanyi secara unisono yaitu artikulasi, intonasi, phrasering dan warna 4. PanembromoLagu Daerah dengan vokal Unisono2. Menyanyi Lagu Daerah Dua SuaraPada musik tradisi daerah di Minangkabau, Batak, Makasar, Riau, dan sebagainya bahkan kadang menyajikan vokal bersama dengan tiga suara atau empat suara. Hal ini disebabkan system harmoni yang digunakan berdasarkan tangga nada diatonis yang memungkinkan pemecahan suara yang lebih banyak. Sedangkan pada musik tradisi daerah yang berbasis tangga nada pentatonik biasanya hanya sampai pada pemecahan dua suara karena harmoni yang disajikan berbeda dengan diatonis. Pada tangga nada pentaonis menggunakan lima nada pokok sehingga system harmoninya lebih sempit dibanding harmoni yang terdapat pada musik yang berbasis tangga nada Lagu Pentatonis daerah Jawa Tengah dengan 2 suarab. Lagu diatonis daerah Aceh dengan 2 suaraLEMBAR TUGAS SISWA A. Jelaskan pengertian dari istilah kata berikut ini a. Menyanyi..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................b. Lagu Daerah...................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................c. Tangga nada Pentatonis...................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................d. Tangga nada Diatonis ...................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................e. Gaya Musikal...................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................B. Amatilah bentuk-bentuk lagu daerah yang ada di daerahmu baik melalui pementasan langsung maupun pementasan dari sosial media, kemudian buatlah catatan seperti pada bagan berikut ini

A Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah B. Menyanyi secara Unisono C. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah; Bab 12 Memainkan Alat Musik Tradisional A. Jenis Musik Ansambel Tradisional B. Memainkan Ansambel Tradisional; Bab 13 Penerapan Pola Lantai pada Gerak Tari A. Unsur Pendukung Tari Tradisional

W8E5SaY.
  • 3jid6vhqj8.pages.dev/195
  • 3jid6vhqj8.pages.dev/198
  • 3jid6vhqj8.pages.dev/204
  • 3jid6vhqj8.pages.dev/283
  • 3jid6vhqj8.pages.dev/21
  • 3jid6vhqj8.pages.dev/280
  • 3jid6vhqj8.pages.dev/263
  • 3jid6vhqj8.pages.dev/140
  • 3jid6vhqj8.pages.dev/207
  • berlatih teknik dan gaya menyanyi lagu daerah